Rabu, 07 Desember 2011

Bahaya Kerokan

mutiaraja.blogspot.com



Masyarakat Jawa meyakini kerokan dapat menyembuhkan penyakit masuk angin yang dideritanya. Metode penyembuhan yang hanya menggunakan bahan sederhana dan mudah diperoleh membuat budaya kerokan ini semakin marak di lingkungan masyarakat. Alat kerokan ini yang biasa digunakan adalah koin atau uang logam. Dan bahannya berupa minyak urut, balsem, krim atau jenis minyak lain yang berfungsi untuk menghangatkan dan melicinkan proses kerokan sehingga menghindari terjadinya kulit lecet. Saat dikerok, biasanya akan terjadi perubahan warna kulit. Jika  tidak merah, kulit bisa merah kebiruan, bahkan menghitam. Perubahan warna kulit ini menunjukkan tingkatan rasa sakit. Padahal warna kulit yang semakin menua menunjukkan semakin berat gangguan penyakitnya. Saat terjadi kerokan, terjadi suatu reaksi inflamasi dengan segala respon yang mengikutinya. Kerokan juga tidak menyebabkan pengursakan kulit, ini dibuktikan dengan mikroskop. Secara ilmiah, terjadi kenaikan betaendrofin (kandungan morfin dalam tubuh) dan berdampak akan menjadikan tubuh yang segar. Walaupun kerokan termasuk ampuh dalam mengusir gejala masuk angin, namun terdapat bahaya yang tidak kita sadari yang bisa membuat badan menjadi lebih sakit. Efek yang ditimbulkan akibat kerokan adalah M,engakibatkan kontraksi dini karena saat dikerok atau di kerik akan terjadi Inflamasi, maka mediator anti Inflamasi akan mengeluarkan suatu zat Cytokines yang berfungsi sebagai meningkatkan kekebalan tubuh dan juga mengakibatkan pori-pori kulit akan terbuka lebar dan saat poripori kita mulai membesar maka akan memudahkan angin untuk masuk kembali ketubuh dengan membawa bakteti dan virus kedalam tubuh.


0 komentar:

Posting Komentar

 
;