Rabu, 16 November 2011

HUKUM

yaa kalau bicara tentang hukum banyak orang yang mempertanyakan kebenaran keadilan dalam hukum.Mungkin in suatu kritikan dari saya mewakili masyarakat yang tertindas karena oknum yang mempermainkan hukum.
Filosofi hukum "dari rakyat untuk rakyat" apakah benar itu terjadi?mungkin ada 40% persen benar dan 60% gak tau deh kemana.mungkin kritikan ini sangat keras tapi saya harap bisa mengubah hukum yang carut marut di indonesia ini.yaa ambilah contoh yang barusan terjadi seperti syaiful jamil akan di pidana karena mengakibatkan istrinya meninggal.Sebagai orang awam yang tidak tahu dan hafal semua undang undang bakal melihat miris bin aneh.Keluarga yang di tinggalkan saja sudah mengikhlaskan tettapi kenapa polisi harus memnggilnya?mungkin ada hukumnya tapi apakah hukum mengalahkan hati nurani?seorang pria yang baru saj di tinggal istrinya harus berhadapan dengan hukum apakah ini yang di sebut dari rakyat untuk rakyat?hahaha, saya tidak tahu menahu soal ini tetapi yang saya tahu hati nurani telah hilang di makan hukum ,ups..apakah saya salah?tergantung pembaca juga.contok kejadian yang lainnya dahulu di berita saya pernah membaca pasangan suami istri sedang berkendara dan menabrak mobil polisi sehingga menyebabkan sang istri tewas.Kita jika memiliki hati nurani pasti akan menyalahkan polisi karena dalam hukum yang saya tahu jika mobil dngan sepeda montor kecelakaan yang salah adalah mobil,dan pasti kalau kita memiliki hati nurani tidak memandang hukum tersebut kita sudah pasti menyalahkan mobil karena mobil secara fisik lebih kuat dari pada sepeda motor.tapi tahu kah anda pengadilan menyalhakan dan menghukum siapa? yaa lagi lagi hati nurani kita kalah dengan hukum.pengadilan menghukum suami yang menwaskan istri dari pada mobil polisi.ya apakah ini karena ada embel-embel polisi?silakan berpikir sendirilah saya tidak tahu menahu soal ini cuma yang saya tanyakan kepada hukum bila bisa menjawab apakah hukum mengalahkan nurani? apakah hukum memandang golongan? apakah yang kuat selalu berkuasa dan yang lemah pasti merana? tanda tanya besar untukmu wahai hukum !
saya akan mengambil contoh lagi,tahun lalu saya melihat telivisi saya melihat terdakwa yang di vonis oleh hakim salah marah dan melempar sepatu kepada jaksa,dan hebohnya di telah membayar sekitar 500jt kepada si jaksa.Dari gambaran ini berarti saya simpulkan ternyata jaksa yang sebagai alat untuk menjalankan peradilan masih ternilai dengan uang,hahahaha apa gak malu tuh ketahuan.
sampai kapan kayak gini terus negeri kita tercinta ini?hukum semerawut seperti hukum rimba yang kuat selalu berkuasa yang lemah merana.sampai kapan hukum ternilai dengan uang?sampai kapan hukum masih memandang golongan?kita ini indonesia man,indonesia menganut budaya timur yang sopan,jangan di rusak dengan hukum yang rusak.Kita butuh perubahan!mudah mudahan negeri ini kelak di anyomin sebuah hukum yang mengayomi masyarakat semua tidak hanya orang yang bisa membeli hukum.maju indonesiaku jaya tanah airku! salam satu SI,WANI !!!

0 komentar:

Posting Komentar

 
;